Lotim Sergapye– Aksi penolakan kenaikan harga BBM di Lombok Timur makin beringas, kantor dewan jadi pelampiasan kemarahan mereka. Meski dijaga ketat aparat, mahasiswa berusaha merobohkan pintu gerbang dan membakar ban. Mahasiswa dari Laskar Banteng Hitam yang sekitar 100 orang kembali menggelar aksinya yang ke tiga di depan kantor DPRD . Rabu ( 21/09).
“Kami Menantang semua fraksi DPRD Lombok Timur untuk menyatakan sikap penolakan kenaikan BBM, tetapi semua itu hanya omong kosong.” Ujarnya koordinator aksi.
Dalam aksi tersebut Laskar Banteng Hitam sempat memanas , bakar ban dan merusak gerbang kantor DPRD , Aksi ini dilakukan lantaran kecewa atas kenaikan harga BBM oleh pemerintah pusat dan asfirasi mereka kurang ditanggapi dewan
Yandis selaku kordum mengatakan bahwa aksi tersebut atas nama rakyat dan bukan kepentingan politik atau kelompok tertentu. Tuntutan inti dari Laskar Banteng Hitam yakni batalkan kenaikan harga BBM.
Laskar Banteng Hitam menuntut :
1. Menolak tegas kenaikan harga BBM bersubsidi
2. Meminta pemerintah untuk menstabilkan harga bahan pokok
3. 3. Menolak dan mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional yang dinilai tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran ke subsidi BBM yang lebih berdampak kepada masyarakat.
4. Meminta kenaikan upah buruh minimum sebesar 20%
5. Meminta semua Fraksin di DPRD Lotim, untuk menyatakan sikap menolak kenaikan BBM bersubsidi dan mengawal langsung sampai ke Senayan surat pernyataan sikap tersebut.
Wakil Ketua DPRD Lotim H. Daeng Palori, menemui massa aksi , namun massa aksi tetap meminta agar seluruh fraksi hadir untuk memberikan pernyataan sikapnya.
Sebagain massa aksi juga merusak/merobek baliho gambar HUT RI yang ada di halaman kantor DPRD Lotim.
perwakilan massa aksi masuk untuk bernegosiasi dengan pihak Dewan tetapi tidak kesepakatan.
Massa aksi terus berorasi menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM subsidi. Serta menuntut agar seluruh Fraksi menemui massa aksi untuk menyampaikan pernyataan sikap.(bayu)