Lobar sergapye— Jajaran Tim Puma 8 Sat Samapta Polres Lobar menggeber patroli terhadap pelaku balap.liar di malam minggu. Polisi berhasil mengangkut lima unit sepeda motor tanpa dokumen dan kelengkapan kendaraan.
Kapolres Lombok Barat melalui Kasat Samapta AKP Bambang Indrat mengatakan, temuan tersebut diperoleh saat kegiatan patroli malam jajarannya.
Patroli i dilakukan dari malam minggu dalam rangka mencegah terjadinya aksi kejahatan, dan gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) lainnya.
“Jadi, saat melakukan kegiatan patroli, Tim Puma 8 menerima informasi dari Masyarakat, ada balap liar di Wilayah Hukum Polres lobar,” ungkapnya, Minggu (19/9/2021).
Sehingga, informasi ini langsung ditindaklanjuti oleh jajarannya, dengan meningkatkan intensitas kegiatan patroli, terutama di lokasi-lokasi yang dianggap berpotensi rawan terjadinya aksi balap liar.
“Sehingga di sekitar Jalan By Pass BIL I, Kelurahan Dasan tapen Gerung, dilakukan penyekatan, menyasar kegiatan Balap Liar ini,” imbuhnya.
Dalam kegiatan penyekatan tersebut, kemudian melakukan pengejaran dan menghentikan kendaraan roda dua tanpa kelengkapan, melakukan pemeriksaan dokumen, dan pemeriksaan badan terhadap pengendaranya.
“Sehingga, lima unit kendaraan kami amankan, di samping tidak dilengkapi dengan dokumen, kendaraan ini juga tanpa kelengkapan sesuai dengan aturan dalam berlalulintas,” ujarnya.
Diantaranya, tanpa dilengkapi lampu penerangan, tanpa Tanda Nomor Kendaraan, menggunakan knalpot brong (bising), bahkan beberapa diantaranya telah dimodifikasi dengan spek balap.
“Langsung diamankan ke Mapolres Lobar, untuk diproses selanjutnya, sedangkan pengendara diarahkan pulang kerumah masing-masing, mengingat sudah larut malam,” katanya.
Selain itu, dalam kegiatan patroli malam ini, ditemukan aktifitas pemuda mencurigakan, dimana saat mereka melihat patroli Tim Puma 8 melintas, beberapa diantaranya langsung melarikan diri.
“Disekitar wilayah beleka gerung, menemukan sekelompok pemuda sedang berkumpul, maka langsung menyambangi mereka, karena menunjukan gelagat yang mencurigakan,” sambungnya.
Dari beberapa kelompok pemuda yang tertinggal, mereka kedapatan sedang menegak minuman keras tradisional jenis tuak.
“Untuk memberikan efek jera, langsung memanggil Ketua RT setempat, untuk diberikan pembinaan dan himbauan, agar mereka tidak mengulangi kembali perbuatannya,” terangnya.
Atas semua temuan ini, Kasat Samapta mengharapkan, melalui upaya preventif ini, situasi Kamtibmas di Lombok Barat tetap terjaga.*