• October 12, 2025
  • Last Update October 8, 2025 8:59 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Bupati Polewali Mandar Sulawesi Barat Belajar Pengolahan Sampah di Sembalun

Bupati Polewali Mandar Sulawesi Barat Belajar Pengolahan Sampah di Sembalun

Lotim sergapye— Selain ketenaran keindahan alam Sembalun Lombok Timur, pengolahan sampah sampai tuntas (Osamtu) di kawasan ini khususnya Desa Sembalun Bumbung patut jadi contoh.

Pengelolaan sampah wisatawan dan masyarakat yang dikelola hingga tuntas menjadi daya tarik Bupati Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), H Andi Ibrahim Masdar dan rombongan datang Study Banding ke Desa Sembalun Bumbung, Selasa (6/7).

Rombongan Bupati Kabaupaten Polewali Mandar diterima
Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy didampingi Kadis DLHK HM Zaidar Rohman,, Camat Sembalun Mertawi , Kades Sembalun Bumbung Sunardi, Kapolsek dan Koramil 1615 Sembalun.

Bupati Polewali Mandar, H Ibrahim Masdar mengaku tertarik dengan konsep Osamtu yang merupakan salah satu pilot projec untuk mengatasi sampah di Kecamatan Sembalun, khususnya Desa Sembalun Bumbung.

“Kami datang kemari dalam rangka study banding, belajar tentang pengolahan sampah sampai tuntas. Nantinya akan saya terpakan di daerah kami,” kata Andi.

Konsep Osamtu dinilai lebih praktis dan hemat, karena begitu masuk langsung hilang sampah. Sehingga ia bersama timnya ingin melihat secara langsung proses dan cara kerja alat tersebut.

“Ini sangat efektif dari sisi cost dan fungsi, pulang dari sini langsung kita bikin OSAMTU. Dan ini solusi pertama yang saya pilih untuk mengatasi sampah di tempat kami”, kata Andi.

Bupati Polewali Mandar ini, takjub dengan kerahtamahan masyarakat setempat dan para petaninya sangat maju. Begitu juga dengan alamnya yang luar bisa apa saja bisa tumbuh disini.

“Luar bisa alamnya sangat mendukung, sama dengan ditempat kami. Tapi masyarakat kami masih butuh belajar untuk bertani, dibandingkan dengan masyarakat Sembalun jauh lebih maju”, ujar Andi.

Sementara itu Kades Sembalun Bumbung, Sunardi mengaku. Sejak dioperasikannya Osamtu pada tahun 2020 hingga saat ini, sampah di desanya sudah bisa diatasi meskipun belum tuntas seratus persen (100%).

“Alhamdulillah, sampah di desa kami berkurang berkat adanya OSAMTU ini. Namun kami tidak pungkiri pengelolaannya belum maksimal, karena kami juga masih belajar”, kata Sunardi.

Osamtu tersebut, lanjut Sunardi. Dikelola langsung oleh BUMDES setempat dengan sistem iuran dari masyarakat Rp 5000 per bulan. Maka dana yang masuk untuk kas sebanyak 12 hingga 13 juta per bulan, dengan jumlah KK sebanyak 2500 orang lebih.

“Pengeluaran kita per bulan sekitar 7 juta, Sisanya kita jadikan kas, itu termasuk gaji pegawai. dan pengangkutannya empat kali dalam seminggu”, pungkas Sunardi.

Studi banding tersebut diawali dengan pertemuan dan presentasi Osamtu oleh Prof R Sri Tedjo Wulan, Ph.D. dilanjutkan dengan demo operasional secara langsung, dan penyerahan olahan produk UMKM Sembalun oleh Bupati Lotim kepada Bupati Polewali Mandar.(ros)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *