• September 16, 2024
  • Last Update September 16, 2024 10:17 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

BNPT Latih Pelajar Buat Video Pendek Tangkal Teror dan Radikalisme

BNPT Latih Pelajar Buat Video Pendek Tangkal Teror dan  Radikalisme

Mataram Sergapye--Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi NTB, Haji Lalu Syafi’i mengatakan, potensi radikalisme dan aksi terorisme masih ada di Indonesia.
Terorisme sangat berbahaya, selalu mengatasnamakan agama dalam melakukan aksinya. Padahal agama manapun tidak membolehkan kejahatan kamanusiaan, pembunuhan, pengeboman, menyakiti jiwa dan perasaan orang lain.
Syafii menyampaikan hal itu pada kegiatan pelibatan pelajar SMA sederajat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme RI, bertempat di Hotel Same Mataram, Rabu 2 September 2020.
Dikatakan paham radikalisme masih banyak di jumpai dan itu membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Syafii tidak menafikan di NTB juga masih ada kelompok atau ponpes yang menanamkan paham garis keras, salah satunya ditemukan di salah satu ponpes di Pulau Sumbawa.
“Saya tahu dimana titik titik di wilayah ini yang mengajarkan paham radikalisme, karena saya kepala Kesbangpol NTB, “ujarnya.
Kelompok yang mengajarkan paham radikalisme dan terorisme ditanah air harus dihentikan. Pemerintah, BNPT bersama aparat terkait sudah melakukan penyisiran dan berusaha menghentikan kegaitan mereka disertai pembinaan.
Kewaspadaan menangkal radikalisme dan terorisme lanjut Syafi’i harus diwaspadai, tidak boleh lengah. Paham ini menggunakan beragam cara termasuk mencari jaringan merekrut anak muda melalui media sosial.
Belakangan ini media sosial gencar dimanfaatkan untuk menaburkan paham radikalisme, “masyarakat Indonesia terutama pemuda dan pelajar berani menangkal terorisme melalui tayangan video pendek melawan teror,”tandasnya

Ketua FKPT NTB juga sangat mengapresiasi kegiatan BNPT RI, yang menggelar kegiatan untuk kedua kali di Mataram. Kegiatan BNPT pusat mengambil tema “Kita Indonesia” dan pelibatan pelajar SMA sederajat dalam pencegahan terorisme melalui pengajaran pembuatan video pendek dan diskusi.
Kepada perwakilan BNPT RI, disampaikan NTB daerah yang aman termasuk dari wabh pandemi corona. “Mataram yang awalnya zone merah berangsur pulih menjadi Zone hijau, jadi cukup aman untuk melaukan berbagai kegiatan,”sebutnya.

Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat Deputy Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Letkol LautStio Pranowo yang membacakan sambutan Direktur Pencegahan BNPT RI menegaskan, terorisme adalah kejahatan kemanusiaan dan tidak terkait dengan agama manapun.

Paham khilafah, radikalisme hingga tindakan terorisme tidak sesuai Pancasila, itu menjadi ancaman keutuhan bangsa Indonesia.
Gerakan teror telah banyak mengorbankan anak muda, yang harusnya menjadi penerus justru menjadi penghancur bangsa. Mereka adalah korban paham radikalis dari kelompok yang tidak menginginkan Pancasila di Indonesia.
Kelompok teror itu harus dilawan masyarakat Indonesia, penggunaan media sosial yang makin masif dimanfaatkan mereka mengajarkan paham dan merekrut jaringan baru, itu harus dilawan.
BNPT mengajak masyarakat Indonesia melawan teror dan mengajak seluruh pelajar untuk membuat video pendek menangkal terorisme.
BNPT telah menyiapkan hadiah total Rp. 100 juta untuk video pendek terbaik yang diseleksi panitia.(Kiki/bayu)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *