• November 22, 2024
  • Last Update November 22, 2024 2:55 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Biadab Seorang Remaja Tewas Diperkosa oleh Delapan Orang

Biadab Seorang Remaja  Tewas Diperkosa oleh Delapan Orang

Seorang remaja perempuan harus mengalami nasib tragis yang mungkin tidak ia perkirakan. Ketika pacar dan para teman pacarnya sedang berencana untuk melakukan perbuatan asusila terhadap dirinya. Bukan cinta dan kasih sayang yang gadis ini dapatkan, melainkan pelecehan.

Polisi telah menangkap 6 dari 8 pelaku pemerkosaan remaja hingga tewas di Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Dari delapan pelaku ini, salah satu pelaku utama adalah FF yang merupakan pacar korban.

“Peran masing-masing itu yang berperan hanya yang ngaku pacarnya itu si FF yang ada peran ajak ketemu, dibawa ke rumah temennya untuk lakukan hubungan seksual itu,” kata Kapolsek Pagedangan AKP Efri saat dihubungi, Kamis (18/6/2020).

Efri mengatakan tersangka kedua, yakni S, juga yang berperan membeli pil eximer yang kemudian dicekoki ke korban sebelum diperkosa. Dia menyebut tersangka lainnya kemudian ikut berperan menyetubuhi korban.

“Kemudian nyuruh S, nah ini dia yang berperan beli obat eximer, itu aja perannya, yang lain menyetubuhi,” ucap Efri.

Efri pun menjelaskan kronologi sebelum pemerkosaan terjadi. Saat itu, sebutnya, FF mengajak korban ke rumah S, lalu S diminta membeli pil eximer hingga akhirnya korban dicekoki dan diperkosa oleh para tersangka.

“Perannya FF ajak ketemuan, kemudian korban dibawa ke rumah S, si S disuruh beli eximer, dia kasih ke FF, FF kasih korban,” ungkapnya.

Adapun korban diperkosa pada 18 April 2020 di Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Korban diduga diperkosa secara bergilir oleh 8 pria, salah satunya yang mengaku sebagai pacar korban.

Sebelum diperkosa, korban dicekoki sejumlah pil eximer. Korban kemudian tidak sadarkan diri hingga diperkosa oleh para pelaku. Setelah mengalami pemerkosaan itu, korban dibawa ke rumah sakit jiwa. Hingga pada 11 Juni 2020, korban meninggal dunia karena sakit

Sungguh perbuatan yang tidak manusiawi. Bayangkan jika hal ini terjadi pada salah satu saudara perempuan atau anggota keluarga perempuan Anda. Tentu tidak hanya menyebabkan luka mental dan bathin.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *