Lotim sergapye—-Sardin, salah seorang pendaki Gunung Rinjani yang.melakukan ritual berendam di air panas (Aik kalak) meninggal dunia. Lelaki asal Desa Pansor, Kecamatan kayangan, Lombok Utara menghembuskan napas terakhir di Rinjani, Minggu (13/6).
Imformasi dari keluarga Sardin, almarhum tiba tiba lemas dan tidak bisa bergerak saat berendam di aik kalak yang konon bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Kemudian oleh temanya Sardin dibantu naik dari kolam air panas ke tenda mereka yang berjarak beberapa meter.
Musibah it langsung diaporkan ke Resort Senaru sekitar pukul 17.00 wita, untuk minta bantuan evakuasi. lokasi korban saat saat itu di sekitar pemandian air panas Danau Segara Anak.
Kepala Resort Senaru menerima laporan tersebut, langsung berkoordinasi dengan ke Kepala SPTN Wil I sekitar ukul 17.05 wita, kemudian menghubungi pihak EMHC team evakuasi.
“Pukul 17.10 wita, kami menghubungi pihak EMHC, karena posisi korban berada di sekitar Danau Segara Anak, maka diputuskan oleh pihak EMHC (Kesehatan) untuk mengirim tim evakuasi via jalur Pendakian Sembalun tadi malam”, jelas Dedy Asriady, S.Si, M.P. Kepala Balai TNGR Mataram, saat dikonfirmasi via telpon
Tim evakuasi tiba dil okasi korban Danau Segara Anak sekitar Pukul 00.00 wita, langsung melakukan observasi awal oleh tim kesehatan EMHC. Selanjutnya pukul 08.00 wita, 13 Juni 2021. Tim evakuasi berangkat dari danau membawa korban naik ke Pelawangan Sembalun bersama dengan rombongan.
“Setelah berjalan selama 1 jam, tim baru sampai di posisi jembatan untuk istirahat, bermaksud membenahi posisi angkut korban agar lebih memperkuat dan memudahkan proses evakuasi. namun setelah korban diturunkan, Korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia”, jelas Dedy.
Sekitar pukul 17.00 wita sambung Dedy, team evakuasi dan jenazah korban tiba di Bawak Nao dan langsung disambut oleh Tim Kesehatan EMHC, Ambulance Puskesmas Sembalun, Polsek Sembalun, Koramil Sembalun, Kepala Resort Sembalun dan Kepala Resort Senaru. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Puskesmas Sembalun untuk dilakukan visum Pukul 18.00 wita.
“Kami bersama Polsek Sembalun dan EMHC, menyerahkan jenazah korban ke Pihak Keluarga si dan disaksikan oleh Pemdes setempat”, imbuh Dedy.
Untuk diketahui, rombongan pendaki peziarah berobat masuk melalui pintu Senange Jalur pendakian Torean pada hari kamis 10 Juni 2021 program tiga hari dua malam.
Rombongan berjumlah 17 orang, sebelumnya korban dalam keadaan sehat saat melakukan pendakian dan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis lainnya. Tujuan korban berendam di air panas (Aik kalak) dikarenakan korban lagi mengidap penyakit kulit berupa gatal-gatal. Dan korban saat mendaki membawa putranya yang masih kecil bernama Alim.(ros)