Lotim Sergapye – Beberapa orang dosen Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor yang terhimpun dalam Community Development Masyarakat Tani Sadar Zakat Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) di bidang tanaman pangan dengan luas area tanam sekitar 300 hektar di Pulau Lombok. Mereka adalah Dr. Abdul Hayyi Hayyi Akrom sebagai penanggung jawab program, dengan anggota Dr. Ahmad Muzayyin, M. Sofwan, ME, dan M. Rohman Ziadi, M. Fil.
Pada keterangannya kepada media, Dr. Abdul Hayyi Akrom yang juga menjadi Wakil Rektor IAIH Pancor mengatakan, bentuk dari program ini adalah memberikan benih padi inbrida label ungu, benih jagung hibrida, benih hortikultura dan pupuk cair organik merk Super ACI secara gratis kepada masyarakat tani sesuai dengan kebutuhan luas area masing-masing dengan syarat mereka berkomitmen membayar zakat pertanian setelah panen sesuai dengan ketentuan agama Islam. Dan setiap kelompok tani yang menjadi sasaran kegian diberikan kajian kegiatan majlis ilmu yang khusus membahas materi zakat pertanian.
PkM ini dilaksanakan dalam tiga tahap kegiatan setiap tahun, sejak tahun 2022, 2023, dan 2024 lalu. Masing-masing tahap dilaksanakan untuk 100 hektar lahan. Program ini terlaksana atas kemitraan Dosen IAIH Pancor dengan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah (LAZIS) Muhammadiyah Jawa Tengah dan masyarakat tani yang tersebar di Pulau Lombok. Lokasi dari kegiatan ini Desa Santong Kec. Kayangan, di Kecamatan MenggalaKabuatpen Lombok Utara, Desa Dara Kunci, Sambelia, Jerowaru, Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, Desa Langko Lingsar Kab. Lombok Barat, Kecamatan Jonggat,Mantang Batukliang di Lombok Tengah, dan Keluruhan Tegal Kota Mataran. Total luas are tanam dari kegiatan ini seluas 300 hektar yang dilaksanakan pada tiga tahap.
Pada pelaksanaan tahap pertama, tanaman pangan yang ditanam adalah padi inbrida, jagung hibrida, dan sayur-sayuran (holtikultura). Untuk tanaman padi tim menyediakan benih padi label ungu berbagai varietas, mulai dari inpari 32, inpari 42, ciherang, cilenyi, mokangga dan varietas lainnya. Untuk tanam jagung tim memberikan benih jagung varietas supra 1. Sedangkan untuk benih hortikultura, yakni benih kacang panjang, buncis, cabe, pare, dll. Pada tahap 2 dan 3 tim fokus pada tanaman padi inbrida.
Menurut Penanggung Jawab Program, Dr. Abdul Hayyi, jumlah benih yang diberikan kepada petani memakai standar pertanian, misalnya untuk luas lahan 1 hektar mendapatkan 40 kg benih padi, dan 3 liter pupuk cair organik.
Dari pelaksanaan program kemitraan LAZISMU Jateng, dosen IAIH Pancor dan masyarakat tani sasaran kegiatan telah berhasil berkonstribusi di bidang ketahanan pangan pada tiga tahap kegiatan dengan menghasilkan gabah padi sekitar 1.250 ton. Untuk tanaman jagung menghasilkan sekitar 175 ton. Dari total hasil gabah padi dan jagung tersebut dikurangi 5% sebagai zakat pertaniannya oleh masing-masing petani dengan ketentuan nisab 1.323 kg untuk padi, dan 714 kg untuk jagung.
Tim dari LAZISMU Jawa Tengah, Bapak Ikhwan Shoffa, menyampaikan terima kasih atas realisasi program ini dan berharap semua lapisan masyarakat di tengah ummat berkomitmen untuk mensyiarkan kewajiban zakat. Selain itu, masyarakat tani yang menjadi sasaran kegiatan menyampaikan terima kasih kepada tim dosen IAIH Pancor dan LAZISMU Jateng yang telah melibatkan mereka dalam kegiatan ini, mereka berharap akan banyak kegiatan-kegiatan semacam ini di tengah-tengah mereka.
Sampai berita ini dimuat, tim masih menyelesaikan kegiatan pada beberapa luas arena sekitar 10 hektar yangakan dilaksanakan di Kabupaten Lombok Utara. Kepada media, Dr. Abdul Hayyi Akrom berharap kegiatan semacam ini mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi pada berbagai lapisan masyarakat untuk melaksanakan dakwah di bidang pertanian.