Lotim sergapye— Mengatasi kenaikan harga pangan, utamanya beras, Pemerintah meluncurkan bantuan pangan beras cadangan pemerintah alokasi September hingga November. Di provinsi NTB, Lombok Timur dipilih menjadi kabupaten pertama melaksanakan kegiatan tersebut yaitu pada Senin (11/9). Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy menandai distribusi pertama bantuan pangan tersebut dengan melepas truk pembawa bantuan. Kecamatan SIkur dan Terara menjadi tujuan pertama distribusi.
Bupati Sukiman dalam sambutannya, selain menyampaikan terima kasih kepada Bulog atas dukungan terhadap berbagai program Pemda Lombok Timur, juga menyampaikan harapan agar bantuan pangan tersebut tidak hanya sampai bulan November. Mengingat kondisi perekonomian masyarakat yang dinilai belum stabil, bantuan diharapkan dapat ditambah hingga Februari.
Menyebut jumlah masyarakat Lombok Timur yang terbesar di NTB dengan tingkat kemiskinan yang juga tidak sedikit, ia mengaku senang dengan adanya penurunan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) pada periode ini sebagai sebuah indikator perbaikan kondisi masyarakat. Namun demikian ia menegaskan bahwa data KPM perlu diperiksa lebih seksama, sebab masih ada saja warga yang tidak berhak masuk dalam daftar penerima,”tolong disisir lagi,” pesannya.
Ia juga berharap adanya regulasi yang memperketat distribusi beras ke luar pulau sebelum kebutuhan lokal terpenuhi. Bupati melihat, di samping semakin berkurangnya lahan pertanian, faktor tersebut mengganggu ketersediaan beras di daerah.
Bantuan pangan cadangan beras pemerintah tersebut merupakan tahap ke dua setelah tahap pertama pada Maret hingga Mei lalu. Pemimpin wilayah Perum Bulog Kanwil NTB David Susanto menyampaikan kegiatan ini sebagai upaya berkelanjutan dan berkesinambungan dalam menangani stunting dan kemsikinan ekstrim. Dijelaskannya masing-masing KPM mendapat 10 kilogram per-bulan.
Jumlah KPM Lombok Timur pada tahap ke dua ini, dijelaskan David, berkurang dari 147.222 pada tahap sebelumnya menjadi 145.078 KPM. Khusus penyaluran wilayah Sikur dan Terara jumlahnya mencapai 226 ton, yaitu 114 ton untuk Sikur dan 112 ton untuk Terara.
Perum Bulog, jelasnya, juga tengah gencar melakukan stabilisasi pasokan dan harga pasar guna memastikan ketersediaan beras di pasar, utamanya beras medium. Ia juga memastikan stok beras yang ada di gudang Bulog Lombok Timur sebanyak 7500 ton cukup sampai panen berikutnya.(smile)