• September 19, 2024
  • Last Update September 19, 2024 12:39 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Anggota Dewan Keritik Lemotnya Perkembangan Pariwisata Lombok Timur

Anggota Dewan Keritik Lemotnya Perkembangan Pariwisata Lombok Timur

Lotim sergapye –Kalangan DPRD Lombok Timur menyesalkan lambannya perkembangan sektor pariwisata di daerah Gumi Selaparang. Daerah ini memiliki potensi alam yang begitu indah, baik bentangan alam pantai, alam pegunungan dan beragam budayanya tidak kalah dengan daerah lain di pulau Lombok bahkan pulau Dewata Bali.
Anggota Komisi III DPRD Lombok Timur, Syaifulloh, SH, mengatakan, pariwisata Lombok Timur belum mampu bersaing dengan daerah lain seperti kawasan Gili Lombok Utara, Kuta Mandalika Lombok Tengah dan kawasan Senggigi dan pariwisata Sekotong Lombok Barat. ” Kita masih jauh tertinggal,”tandasnya kepada Sergapye di ruang kerjanya, Senin, 26 Oktober 2020.
Disebutkan kurang dilibatkannya masyarakat, untuk memajukan pariwisata, dan belum adanya lembaga yang mumpuni, menyebabkan pariwisata berjalan stagnan. Bila dibanding dengan Bali potensi alam Lombok Timur jauh lebih indah ucap Syaiful seraya menyebut keindahan Pantai Pink, Gili Kondo dan Gunung Rinjani yang menjadi maskot pendakian internasional.
“Provinsi Bali mampu menjadikan daerahnya sebagai daerah kedua di Indonesia dengan penghasilan PAD tertinggi dari sektor pariwisata, begitu juga Lombok Utara dan Lombok Barat PAD nya ditopang dari sumber pendapatan sektor pariwisata.
Untuk mempercepat pembqngunan pariwisata Lombok Timur sudah waktunya pemerintah terutama dinas terkait berbenah diri dan lebih kreatif mengelola pariwisata lotim sehingga bisa go internasional.
Libatkan masyarakat dalam pengelolaannya, buat simpul simpul kuliner dengan aneka jajanan khas Lombok yang mengundang masyarakat luar datang tertarik ke Lotim, secara tidak langsung itu akan membangkitkan sumber mata pencaharian masyarakat.
Menurutnya, itu membutuhkan pengelolaan dan tata kawasan yang baik, sehingga antara pemerintah dan masyarakat saling mengisi. ” Dengan pengelolaan yang baik, besar kemungkinan kita bisa mengejar daerah lain dalam segala hal. Kurangnya manajemen pengelolaan inilah menjadi salah satu penyebab daerah kita tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan, ” ungkapnya. Padahal kalau dari sisi anggaran. Sudah sangat mendukung, dan bila perlu disamakan dengan pendidikan, kesehatan, yang setiap tahunnya menyerap anggaran lebih besar dari OPD lainnya.
” Program yang harus diajukan, harus punya kejelasan dengan kalkulasi yang matang. Saya yakin, kalau kalkulasinya lebih menguntungkan daerah, tentu akan didukung oleh semua perangkat dewan, ” tegasnya.
Syaifulloh berharap adanya kelembagaan yang mampu mendesain dan melibatkan masyarakat, sehingga arah pariwisata kita jelas dan terukur. “Dengan kejelasan suatu program, tentu inklud dengan kalkulasinya, kalau memang menguntungkan, kenapa tidak mengajukan anggaran yang sama dengan OPD lainnya, ” tegasnya. ( Habib)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *