Lotim Sergapye–Menuju kehidupan baru (new normal) yang digaungkan pemerintah tidak menjamin penyebaran virus Corona menurun ataupun terhenti. Buktinya, belakangan ini jumlah kasusnya terus bertambah meski tidak menafikan adanya peningkatan pasien positif sembuh dan berkurangnya tingkat kematian.
Di kabupaten Lombok Timur misalnya, pemerintah menggelontorkan uang dalam yang cukup.besar selama tiga bulan terakhir dari bulan April, Mei dan Juni.
Jumlahnya tidak tanggung tanggung hingga mencapai Rp.152 miliar, diantaranya Rp. 53 miliar untuk pengadaan alat kesehatan, biaya perawatan dan lainnya.
Nilai anggaran yang cukup pantastis itu untuk menggempur Corona pada fase pertama hingga bulan Juni 2020
“Nyaris semua anggaran tersebut untuk penanganan covid 19, bila pandemi corona terus menanjak kemungkinan tidak ada lagi anggarannya alias Lombok Timur terancam bangkerut,” tandas sejumlah anggota dewan.
Besarnya biaya penanganan covid di Lombok timur hendaknya dibarengi dengan tingkat pemulihan kesehatan masyarakat yang memadai dan menurunnya tingkat penyebaran dan penularan virus Corona ditengah masyarakat.
“Jangan anggarannya yang saja yang besar tapi tidak terjadi penurunan covid19, itu artinya kita tidak bekerja hingga uang yang digelontorkan ke masyarakt dan pengadaan alat kesehatan dan obat lainnya jadi mubzir,”sebutnya.
Sementara juru bicara penanganan covid19 Lombok Timur, dr. Fathurrahman mengatakan ada trend peningkatan penyembuhan pasien positif corona.
“Alhamdulillah ada kabar baiknya terjadi peningkatan penyembuhan pasien positif. Pada hari Selasa tanggal 9 Juni lalu sembuh 2 orang, hari Rabu dan Kamis (11/6) hari ini sembuh 2 orang,” ujarnya.
Saat ditanya jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ternyata jumlahnya masih tinggi. Jumlah PDP sebanyak 436 terjadi lonjakan dari sebelumnya. Dari 436 yang sudah sembuh 287 orang. Pasien positif juga terjadi penambahan totalnya 89 orang, diantaranya sembuh 45 orang dan 42 masih dalam perawatan.(Bayu)