Lotim sergapye–Ditengah eforia masyarakat mendaku Gunung Rinjani setelah dia tahun tidak berwisata karena pandemi covid19, tiba tiba Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Mataram menutup semua destinasi alam yang berda dikawasan TNGR.
Sontak ini mengejutkan para wisatawan terutama aktiviats pendakian di Gunung Rinjani., Terhitung dari tanggal 1 Januari hingga 31 Maret 2022 aktivitas pendakian ditutup.
Dengan laasan klasik seperti cuaca ekstrim, karena informasi prakiraan cuaca dari BMKG stasiun klimatologi klas I Mataram. Bahwa sedang terjadi cuaca ekstrim yang berpotensi angin kencang, hujan lebat serta banjir di Pulau Lombok serta dalam rangka pemulihan ekosistem di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
“Kami informasikan kepada seluruh masyarakat, semua aktivitas wisata alam TNGR resmi kami tutup,” kata Benediktus Rio Wibawanto, Kepala Seksi SPW 2 Balai TNGR, saat dikonfirmasi di kantornya di Selong selasa (28/12).
“Saat ini Lombok khsusnya sedang terjadi cuaca ekstrim, Untuk menghindari hal- hal yang tidak kita inginkan penutupan dilakukan,” sebutnya.
Ada enam jalur pendakian wisata alam TNGR yang ditutup yakni jalur wisata pendakian Senaru Lombok Utara, Jalur wisata pendakian Torean Lombok Utara, Jalur wisata pendakian Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, Jalur wisata pendakian Timbanuh Lombok Timur, Jalur wisata pendakian Tetebatu Lombok Timur dan Jalur wisata pendakian Aik Berik Kabupaten Lombok Tengah.
“Seluruh jalur destinasi wisata pendakian TN Gunung Rinjani, kita tutup mulai dari tanggal 1 Januari 2022 hingga 31 Maret 2022,” ujar Rio sapaan Akrabnya.
Hal itu, sesuai dengan pengumuman Nomor PG.15/T.39/TU/KSN11/2021 tangga 19 November 2021. Perihal Penutupan Destinasi Wisata Alam Taman Nasional Gunung Rinjani, dan penutupan destinasi wisata non pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani dilakukan terhitung mulai tanggal 29 November 2021 hingga 31 Maret 2022.
“Sebelumnya, Pada tanggal 19 November 2021. Pernah kita mengedarkan pengumuman penutupan semua destinasi wisata alam TNGR dan penutupan destinasi non pendakian TNGR. Terhitung mulai tanggal 29 November 2021 hingga 31 Maret 2022,” tetang Rio.
Berikut destinasi alam TNGR non pendakian yang ditutup. Air Terjun Jeruk Manis, Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur. Air Terjun Mayung Polak, Desa Tmbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten
Lombok Timur. Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok. Timur dan Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
“Mengingat lokasinya, berada dialiran sungai masuk dikawsan TNGR. Itulah sebabnya kita tutup hingga waktu yang ditentukan,” katanya.
Selama penutupan, lanjut Rio. Para wisatawan yang ingin berkunjung atau mendaki Gunung Rinjani tidak diperbolehkan untuk mendaki, karena pendaftaran atau pembrlian tiket lewat onlie sudah ditutup secara sistem.
“Jadi orang tidak bisa melakukan boking, atau pembelian tiket di aflikasi E-Rinjani. Karena sudah tutup secara sistem,” pungkas Rio.
Bagi pengunjung ilegal, sambungnya. Sangsinya itu di Black Lis, jika ada pelaku wisata atau Tour Organaiz (TO) yang terlibat bisa dicabut izinnya.
“Jadi kita harapakn, para pelaku wisata dan masyarakat mematuhi ketentuan yang berlaku selama tiga bulan. Biasanya itensitas hujan cukup tinggi itu antara Janwari hingga Maret”, sebutnya.
Rio menambahakan, bagi pengunjung yang akan melakukan kegiatan pendakian pada tanggal 31 Desember 2021. Diwajibkan untuk segera melakukan cek out maksimal tanggal 2 Januari 2022 di masing-masing pintu pendakian.
“Khusus untuk pengunjung tanggal 31 Desember 2021, kita kasih waktu sampai tanggal 2 Janwari 2022. Adapun yang naik sebelum itu kita harapkan segera cek out, agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan,” harap Rio.
Untuk diketahi, selain destinasi wisata alam dan non pendakian diatas tersebut. Yang masih dinyatakan di buka untuk kegiatan wisata, di Taman Nadional Gunung Rinjani (TNGR) yaitu.
Otak Kokoq Joben, Deşa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur. Joben Eco Park (JEP), Deşa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur.
Telaga Biru, Deşa Perian, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur. Treng Wilis, Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur.
Ulem-ulem, Deşa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur. Gunung Kukus, Desa Jurit Baru, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.
Tangkok Adeng, Deşa Lenek Duren, Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur. Bukit Malang, Deşa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.
Savana Propok, Deşa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Sebau, Desa Sapit, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur.
Bukit Gedong, Deşa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Bukit Telaga, Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Bukit Lincak, Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Bukit Kanji, Deşa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur dan Jalur Sepeda, Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
“Itu bisa menjadi alternatif destinasi weisata yang bisa dikunjungi, oleh para wistawan selama Gunung Rinjani ditutup hingga batas waktu yang ditentukan,” tutupnya.(ros)