Lotim sergapye–Sebagai daerah kawasan wisata, vaksinasi masyarakat di Kecamatan Sembalun Lombok Timur terus digenjot
Bahkan target 70 persen sudah terlampoi menjadi 72 persen.
Wilayah di Kaki Gunung Rinjani ini meupakan Kecamatan pertama di Lombok Timur yang sukses mencapai target tersebut. Hal tersrbut diungkap oleh ketua tim percepatan vaksinasi Kecamatan Sembalun, Iptu LL Panca Warsa SH. Capaian tersebut tidak lepas dari kolaborasi Nakes, Polsek dan Koramil 1615 Sembalun. Yang berjibaku melayani warga setempat untuk penyuntikan vakain dosis pertama dan dosia kedua.
“Ya benar, pencapaian kita untuk tingkat Kecamatan se-Lotim itu ini yang paling tinggi saat ini. Kita sudah mencapai 72 persen lebih”, Jelas Panca. Minggu (7/11).
Capain tersebut, dari total jumlah penduduk Kecamatan Sembalun sebanyak 20,166 jiwa. Sementara yang wajib divaksin sebanyak 16, 148 orang, artinya 70 persen dari jumelah penduduk itu sudah mendatakan vaksin dosis pertama.
“Barometer kita kan masyarakat yang sudah mendaptakan suntikan vaksin dosis pertama, Jadi kalau digabungkan dengan dosis kedua lebih tinggi persentasinya”, sebut Panca.
“capain itu, juga tidak lepas dari dukungan bapak-bapak kades. Yang betul-betul open, all out dan cheer bersama jajarannya untuk mengsukseskan percepatan vaksinasi di Sembalun”, sambung Panca.
Adapun langkah yang dilakaukan oleh tim untuk mensukseskan percepatan vaksinasi tersebut, dari sejak pencanangan vaksinasi oleh pemerintah pada 13 Januari 2021 hingga saat ini. Mulai dari para pelaku pariwisata dan lansia untuk mendapatakan suntikan vaksin dosis pertama di gerai vaksinasi aula Puskesmas Sembalun.
“Setelah pelaku pariwisata ini, kita melakukan razia kepda masyarakat yang belum divaksin. Karena waktu itu pelayanan vksinasi masih terpusat di Puskesmas dan kantor desa”, Terang Panca.
seiring waktu, katanya lebih lanjut. Kalau hanya dilaksanakan penyuntikan di Puskesmas dan kantor desa itu tidak epektif dan kasian kepada tim nakes menunggu sasaran untuk divaksin, ahirnya dirubah lagi sistemnya dimasing-masing kepala wilayahan (Dusun).
“Alahamdulillah, dengan begitu masyarakat berbondong-bondang datang untuk divakain”, ujar Panca.
Setleh mencapai 72 persen, timnya mulai kesulitan untuk mendapatkan sasaran. Karena geoerafis daerah Sembalun tidak ngomplek penduduknya. Selain itu, diketahui sebagaian masyarakat setempat menjadi buruh lepas (Harian).
“Langkah terahir yang kami lakukan adalah, pengumpulan KTP dimalam hari. Biasanya masyarakat dirumahnya pada malam hari, jadi untuk memudahkan kita penyuntikan vaksin diwaktu pagi hingga selesai”, terang Panca.
Meski demikian, pihaknya terus berupya melakukan penyuntikan vaksin ke masyarakat yang belum mendapatkan dosis pertama, dengan cara mendatangi warga kerumahnya masing-masing yang sudah ada datanya dipegang oleh para kadusnya dimasing-masing desa.
“Jadi langkah selanjutnya kita akan datangi dor to dor. Artinya yang kami pelihara adalah, semangat dan soliditas dari tim. Semanagat itulah yang kami jaga”, kata Panca.
Untuk diketahui, daerah Lombok Timur sebagai daerah penyeimbang dari kegiatan WSBK di Mandalika Lombok Tengah. Jadi Lotim juga harus mendorong terbentuknya kekebalan kelompok (Herd immunity) dalam masyarakat. Artinya, orang yang tidak mendapatkan vaksin, seperti bayi baru lahir atau penderita penyakit bawaan dan kronis, bisa mendapatkan petlindungan dari orang-orang sekitarnya.
“Daerah kita juga harus mencapai herd immunity 70 persen, sebagai langkah-langkah antisipasi dari kegiatan yang di Loteng. Karena daerah kita ini salah satu tujuan utama dari wisatawan domestik maupun manca negara”, pungkas Panca.
Sementara itu, Kabupaten Lombok Timur hingga 3 November 2021 baru mencapai 63 persen. Untuk mencapai 70 persen pihaknya terus kebut penyuntikan vaksin bagi masyarakat yang belum madpatakan vaksin dosis pertama.
“Makaknya saat ini, kita terus genjot untuk dosis pertama sampai tanggal 7 (Minggu ini-red). Dan kita tidak boleh sementara ini melayani dosis kedua hingga batas waktu yang ditentukan”, katanya.
Untuk itu, ia mengajak dan menghimbau masyarakat untuk datang kelayanan vaksinasi yang sudah disediakan. Dan jangan mudah percaya kepada info hoak yang menyesatkan dan tidak bwrtanggung jawab, karena pemerintah tidak mungkin menyengsarakan rakyatnya.
“Harapan kita kepada masyarakat, untuk terus dukung pencanagan vaksinasi ini dengan cara datang ke gerai vaksinasi yang sudah disedikan oleh penerintah. Dan jangan mudah percaya kepada berita-berita hoak atau bohong”, tutup Panca.(ros)