Lotim sergapye–Pemerintah Lombok Terus meningkatkan inovasi pendidikan di tahun pandemi covid19. Berbagai upaya dilakukan salah satunya meningkatkan mutu dan kualitas.
Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Dikbud) Lombok Timur, melalui Kabid Pembinaan SD bekerjasama dengan UPTD Kecamatan Sembalun mensosialisasikan kirikulum kondisi khusus. Kabid Pembinaan SD Dikbud Lotim. Hadi Jayari bersama rombongan, Kanit UPTD Kecamatan Sembalun H. Rumelan S.pd, serta diikuti semua Keapala Sekolah dan perwakilan guru SD/SDiT di Sembalun. Berlangsung di ruang kelas SD Negeri 2 Sembalun lawang, Kecamatan Sembalun Lombok Timur, beberapa hari yang lalu.
Hadi Jayari memaparkan, kurikulum kondisi khusus tersebut, hanya digunakan saat masa pandemi covid-19 dan sifatnya sementara. Selain itu berdasarkan surat edaran Kemendikbud RI nomer 719/P/2020 tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus.
” Kabupaten/Kota, berpedoman dengan surat dari Kemendikbud RI. Itulah sebagai dasar kami tetap menggunakan kurikulum khusus, selama surat edaran itu belum dicabut maka satuan pendidikan dan lembaga pendidikan lainnya tetep menggunakan kurukulum tersebut selama masa pandemi ini”, jelas Hadi, saat dikomfirmasi. Sembalun (28/7/21).
Kurikulum khusus ini, lanjut Hadi. Disederhanakan sesuai dengan kemampuan anak-anak didik dimasa pandemi ini. Dan kurikulum tersebut sangat dibutuhkan, karena semua satuan pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi belajar ditengah pandemi Covid-19. Seperti diketahui bahwa, untuk Lotim saat ini minggu kedua pembelajaran tatap muka.
“Tentunya meski sederhana, tetap tidak mengurangi kualitas hasilnya. Selain itu, sambilan kami monitoring bagaimana pelaksanaan prokes Covid-19 selama masa pandemi. Jangan sampai sekolah-sekolah ini lengah atau kendor penerapannya, pada saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka”, kata Hadi.
“Kurikulum ini sifatnya sementara, dan kita harapkan jangan sampai ada kelaster-kelaster sekolah muncul seperti sebelumnya, itu yang kita jaga”, imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Hadi menghimbau kepada semua keapala sekolah dan semua kalangan masyarakat Sembalun. Untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Sementara Kanit UPTD Sembalun H Rumelan mengapreasiasi kegiatan tersebut. “Atas nama UPTD Kecamatan Sembalun dan jajaran guru di Sembalun, sangat berterimakasih atas kehadiran Pak Kabid dan Buk kasi yang berkenan hadir untuk memaparkan atau menjelaskan apa itu kurikulum pedoman khusus dimasa pandemi Covid-19”, ucapnya.
Kurikulum tersebut, katanya harus diterapkan dan dilaksanakan di masing-msing sekolah selama masa Covid-19. Dan seperti apa yang di sampaikan oleh pak Kabid tadi bahwa kurikulum itu disederhanakan, tentunya sesuai dengan karakter sekolah dan kemampuan anak anak didik.
“Artinya kurikulum ini untuk, mempermudah proses belajar mengajar dimasa pandemi. Dan untuk sementara, jika kondisi kita normal maka dikembalikan lagi kurikulum yang biasa digunakan”, kata Rumelan.
Ia pun berharap, dengan adanya sosialisasi ini. Semoga semua Kepsek dan guru bisa menyusun, mengembangkan dan atau bisa menyampaikan, menerapkan kepada anak-anak atau peserta didiknya masing-masing.
“Semoga dengan adanya sosialisasi ini, para guru bisa dengan mudah menerapkannya di sekolah masing-masing. Supaya proses belajar dn mengajar tetep berjalan”, harap Rumelan.
Selain itu, Dia juga memberi ultimatum bagi sekolah yang tidak menerpkan prokes Covid-19 akan di berikan sangsi. Baik itu sangsi administerasi atau sangsi lainnya, karena dengan cara itulah semua terhidar dari virus tersebut.
“Alhamdulillah, selama tidak ada SD/SDiT di Sembalun yang lalai atau kendor penerapan prokesnya. Jika ada yang kami liat dan terbukti, kami tidak segan-segan utuk menindak lanjuti bahkan kami berikan sangsi. Saya bangga dan kagum atas usaha para guru yang ada di Sembalun”, tutup Rumelan..(ros)