• June 21, 2025
  • Last Update June 19, 2025 5:36 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Kapolresta: Isu Jemput Paksa Ulama Sekarbela dari RSUD Mataram Tidak Benar

Kapolresta: Isu Jemput Paksa Ulama Sekarbela dari RSUD Mataram Tidak Benar

Mataram sergapye– Beredarnya informasi tidak sehat terkait penjemputan paksa salah seorang ulama Sekarbela Mataram yang wafat di RSU Mataram karena covid19 tidak benar. Guna meluruskan simpang siurnya informasi di masyarakat, Kapolresta Mataram, Kombes Pol Heri Wahyudi melakukan klarifikasi .

Menurut Kapolresta, sesaat setelah almarhum meninggal dunia, Jumat (30/7) malam, masa yang mendatangi rumah sakit, merupakan warga Sekarbela yang tengah berkabung dan merasa kehilangan atas meninggalnya Ulama tersebut.

“Isu tentang adanya jemput paksa itu tidak benar,” tegas Heri dikonfirmasi di ruang Lobi Kantor Polresta Mataram, Sabtu (31/7).

Dijelaskan, sebelum meninggal, Almarhum sempat menjalani isolasi mandiri (Isoman), karena terkonfirmasi Covid-19. Namun, setelah beberapa hari, kondisi kesehatan Almarhum kian memburuk. Sehingga, yang bersangkutan meminta untuk dijemput salah seorang anaknya untuk dirawat di RSUD Kota Mataram.

“Kebetulan anak almarhum, merupakan salah satu Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram,” imbuhnya.

Demi menghindari adanya kerumunan para jama’ah almarhum, RSUD Kota Mataram dibantu pengawalan ketat dari Polresta Mataram, jenazah kemudian diantar hingga ke kediaman.

Proses pengawalan hingga kediaman Almarhumah berjalan sangat kondusif dan lancar. Staf RSUD Kota Mataram dan bahkan pihak keluarga yang ikut mengantar jenazah Almarhum, dibekali Alat Pelindung Diri (APD).

“Kedatangan massa sifatnya spontan. Tidak ada keributan dan tidak ada konflik. Seluruhnya berjalan aman terkendali,” tandasnya.(bayu)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *