Lotim sergapye--Pengelola kawasan Gunung Rinjani tidak mau ambil resiko terhadap petualang dan pendaki yang akan menjadi korban di gunung Rinjani. Dengan alasan keamanan, seluruh aktivitas pendakian di tutup sementara, terhitung mulai tanggal 1 Januari hingga 31 Maret 2021, dengan alasan musim penghujan, cuaca ektrim yang berpotensi angin kencang, hujan lebat serta banjir.
“Kita Memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Mataram, bahwa sedang terjadi cuaca ektrim di NTB. Untuk itulah kita tutup pendakian di Rinjani” jelas Dedy Asriady S.Si, M.P. Kepala BTNGR Mataram, saat dikompirmasi via thelpon. Senin (28/12) dua hari yang lalu.
“Bagi pengunjung yang akan melakukan pendakian pada tanggal 31 Desember 2020, diwajibkan untuk segera melakukan cek out. maksimal tanggal 02 Januari 2021 di masing-masing pintu pendakian”, katanya, seperti dipetik dalam laman resmi akun Facebook TNGR.
Di samping itu, katanya, dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Dan ada beberapa pembenahan, terutama perbaikan jalur yang ada di dalam kawasan TNGR. Untuk mempersiapkan dibukanya tahun 2021.
“Selama di tutup, kita manfaatkan untuk pembenahan dan perbaikan jalur pendakian. Terutama di jalur Timba Nuh (Lotim) dan Aik Berik (Loteng)”, kata Dedy.
Lebih lanjut, Dedy, mengatakan. Selain itu juga BTNGR akan mempersiapkan operasional pembukaan jalur baru yang di Tete Batu Lotim dan di Torean Lombok Utara (Kalutra).
“Rencana kita akan buka kedua jalur itu, tapi kita lihat dulu kondisinya. Yang jelas kita persiapkan dulu dari awal sebelum kita buka secara resmi”, imbuhnya.
Bukan hanya Rinjani yang ditutup dari aktivitas pendakian, jauh hari sebelumnya sudah dilakukan penutupan destinasi wisata non pendakian TNGR. Terhitung mulai tanggal 18 Desember 2020 hingga 31 Maret 2021. Yakni, destinasi wisata Air Terjun Jeruk Manis Kecamatan Sikur Lotim, Air Terjun Mayung Polak Kecamatan Pringgasela Lotim, Air Terjun Mangku Sakti via Sajang Kecamatan Sembalun Lotim dan Sambik Elen Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
“Jauh hari sebelumnya, kita juga sudah menutup seluruh destinasi wisata non pendakian yang masuk dalam kawasan TNGR. Seperti air terjun maupun yang lain”, terang Dedy.
Dalam kesempatan itu juga, Ia, menghimbau kepada seluruh wisatawan lokal, baik dari Lombok maupun luar Lombok dan wisatawan dari manca Negara. Yang menggunakan jasa open terif dan atau yang tidak menggunakan jasa open terif. Untuk selalu menggunakan boking online (E-Rinjani) agar tidak ada masalah dikemudian hari seperti yang terjadi ahir-ahir ini.Jadi siapa pun itu, saya berharap harus menggunakan E-Rinjani. Supaya dimasa pendemi ini bisa dikontrol kerumunannya, mereka sebenarnya sudah tau aturannya. Intinya pakai E-Rinjani E-Rinjani E-Rinjani”, tegas Dedy*. (Ros)