Tanjung Sergapye–Tiga pejabat Sekretaris daerah (Sekda) di pulau Lombok maju mencalonkan diri sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan bertarung pada bulan Desember 2020 mendatang.
Satu mantan Sekda dan dua Sekda aktif yang mencari peruntungan melalui jalur politik itu, Ir. H Lalu Makmur Said,MSc mantan Sekda Kota Mataram.
Makmur diusung menjadi calon walikota Mataram didampingi wakil walikota Ahda yang juga putra H Ahyar Abduh Walikota Mataram berkuasa saat ini.
Sementara dua Sekda aktif yang mengambil posisi sebagai calon wakil bupati, yakni Sekda kabupaten Lombok Utara, Drs. H Suardi yang mendampingi calon bupati pertahanan Drs. H. Najmul Ahyar.
Sementara Sekda Lombok Tengah, H Nursiah,SSos menjadi calon wakil bupati mendampingi Drs. Fathul sebagai calon bupati.
Sejumlah politisi memperkirakan ikut berkomptisinya tiga Sekda di Pulau Lombok menjadi calon kepala dan wakil kepala daerah mengindikasikan era baru jabatan sekda bisa sebagai lompatan politik untuk bertarung memperebutkan posisi orang top di daerah masing masing.
“Ini lompatan baru perpolitikan di NTB hususnya di pulau Lombok, dan peluang calon dari Sekda untuk menang cukup besar,”kata Umar salah seorang pengamat politik NTB kepada Sergapye.com di Tanjung Lombok Utara.
Tampilnya Sekda atau ditariknya mereka ke ranah politik memperebutkan posisi top leader di daerahnya tentu setelah mempertimbangkan trek record, elektabilitas dan peluangnya untuk bisa menang.
Untuk dua daerah khususnya Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Utara peluang calon pertahanan dinilai masih lebih unggul apalagi wakil bupatinya dari Sekda aktif, yang dikenal luas masyarakat.
“Saya optmis calon pertahana masih kuat, meski kita tidak menafikan kekuatan paslon lain,'”ungkapnya.
Sementara untuk kota Mataram, peluang Makmur Said melenggang menjadi walikota Mataram cukup besar. Selain dia pernah memerintah ekskutif saat menjadi Sekda, calon wakilnya adalah putra dari walikota Mataram yang berkuasa saat ini.
“Pak wali tidak akan membiarkan putranya kalah dalam perebutan pucuk pimpinan kota Mataram priode 2020-2025, dia akan berjuang habisan untuk memenangkan putranya,”sebutnya.
Kendati demikian, perjungan dan ihtiar sekuat apapun yang dilakukan manusia, semua kembali kepada kekuasaan sang maha pencipta. “Tak seorangpun boleh mendahului ketentuan Allah, kalau sudah menjadi garis tangannya dia harus terpilih maka itu bagian dari usaha dan ikhtiarnya sesuai yang ditakdirkan yang maha kuasa,”imbuhnya.(bed)
