Lotim sergapye–Direktur PDAM Lombok Timur merasa optimis mampu menyetor retribusi sesuai target yang diberikan pemerintah daerah.
Meski tahun anggaran 2020, PDAM tidak mendapat suntikan anggaran daerah, itu tidak membuat jajaran manajement PDAM lesu.
Bahkan, semua karyawan yang ada di seluruh cabang tambah semangat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat pelanggan. Retribusi yang dibebankan kepada kita juga bisa dipenuhi, ungkap Direktur PDAM Lombok Timur, Bambang Suprayitno, SH kepada Sergapye di ruang kerjanya, Rabu 12 Agustus 2020.
Dari hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan, terangnya, ternyata tarif yang dibebankan kepada masyarakat pelanggan, untuk setiap liternya, berada dibawah harga yang selayaknya.
Standarisasi harga pokok penjualan sebesar Rp. 1900.00, sedang kita menjual kepada masyarakat pelanggan untuk setiap liternya sebesar Rp. 1.750. Jadi, memang skala prioritas kita adalah pelayanan, bukan keuntungan.
Kendati demikian, keuntungan dari hasil usaha tetap ada. Itulah yang kita setorkan sebesar 55%, dari keuntungan kita dalam bentuk retribusi. Dan Insya Alloh, nilainya ratusan juta rupiah, ” paparnya.
Bambang selalu menekankan kepada setiap karyawan di semua cabang, untuk selalu tanggap terhadap setiap keluhan yang berasal dari masyarakat pelanggan. ” Karena kita tidak ingin konsumen pelanggan mengeluh, karena ketiadaan air. Selama tidak ada kendala di lapangan, tentunya masyarakat tetap diprioritaskan untuk mendapatkan pelayanan air yang merupakan kebutuhan yang sangat vital, “tegasnya.
Keluhan masyarakat pelanggan adalah limitnya air kebanyakan disebabkan oleh pipa yang pecah, adanya penyumbatan, atau barangkali menipisnya ketersediaan sumber mata air.
” Kepada setiap masyarakat pelanggan untuk melapor kepada petugas atau karyawan terdekat. Kami pasti akan melakukan perbaikan. Karyawan juga tidak mengenal waktu dalam memperbaiki pipa yang menjadi masalah. Itu semua dilakukan demi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat pelanggan, ” tuturnya. ( Habib)