Lotim Segpaye–Aliasi mahasiswa Lombok Timur kembali menyuarakan penolakan penambahan ritel modrn seperti Alfamart dan Indomaret di Gumi Selaparang.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah aktivis kampus itu berlangsung aman dan mendapat pengawalan aparat kepolisian, Selasa 28 Juli 2020.
Mahasiswa berkumpul depan BRI Selong sebelum menggelar orasi di depan kantor Bupati di jalan Moh.Yamin. Puas bersuara depan kantor ekskutif mereka melanjutkan aksinya dengan berjalan kaki ke kantor DPRD Lotim yang berjarak sekitar satu kilometer.
Aksi mahasiswa di depan kantor rakyat mendapat respon positif dari sejumlah anggota dewan, buktinya ketua DPRD Murnan bersedia menerima kehadiran para mahasiswa tersebut.
Setelah menyampaikan sejumlah tuntutannya ke dewan, ketua DPRD menanggalinya secara positif.
Murman menjelaskan Lombok Timur telah menetapkan Perda nomor 3 tahun 2019 salah satunya berisi tentang pengaturan jenis retail modern.
Menurut Murman, apa yang disampaikan Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Lombok Timur sepaham dengan dewan bahwa kita harus atur agar tidak berdampak buruk bagi pengusaha Lokal.
Terkait perundang-undangan yang sudah ada, maka diambil yang sesuai dengan kondisi daerah dan masyarakat, bila tidak sesuai maka itu perlu di kritisi mahasiswa.” Berikan masukan kepada pemerintah baik melalui DPR maupun kepada pemerintah secara langsung,”tandasnya.(Bayu)
