• September 19, 2024
  • Last Update September 19, 2024 12:39 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

New Normal, Gunung Rinjani Kembali Meminta Tumbal, Pendaki Ilegal Tewas Jatuh Ke Jurang

New Normal, Gunung Rinjani Kembali Meminta Tumbal, Pendaki Ilegal Tewas Jatuh Ke Jurang

Lotim Sergapye–Sejak pemerintah membuka pendakian (new normal), Gunung Rinjani kembali meminta tumbal, seorang pendaki bernama Sahli (36) warga Desa Tampak Siring Lombok Tengah tewas di gunung penuh mistik ini sekitar pukul 08.00.wita, Senin, 6 Juli 2020.

Wartawan Sergapye.com, Rosidin melaporkan tadi malam, pada hari Selasa tanggal 7 juli 2020 sekira pukul 08.00 wita petugas TNGR lombok utara menerima laporan adanya pendaki ilegal yang meninggal akibat kecelakan di atas kokok putek jalur pendakian Wilayah Kabupaten Lombok Utara.
Selanjutnya pukul 09.00 Wita, tim penyelamat yang beranggotakan Isnan L.S. (Katim), Saharudin, Ihsanul Haqiqi, I Nengah Astawa, Suparmo, Arif Nurjaya, Sanda Subagja, Lalu Azwin (PHL).
Menindak lanjuti laporan dari salah sorang teman korban kepihak TNGR untuk melakukan efakuasi tethadap korban.
Pada pukul 11.30 wita, tim tiba di Dusun Torean, Desa Loloan. Tim langsung menemui kelompok pendaki ilegal yg merupakan satu rombongan dengan korban, tim memanggil ketua kelompoknya dan meminta keterangannya. Para pendaki mengaku berasal dari daerah Desa Tampak Siring, kecamaan Batukliang Lombok Tengah
Sekelompok pendaki itu berjumlah 15 orang termasuk korban Sahli. Sedang mereka yang selamat Suhaibi (29),
Nazaruddin (43), Satriadi (39),
.Zaenal Abidin (38), Halini ( 33), Halwi Jayadi (32), Munawar (34), Bulqaini (23),
Paris Zaenuddin (21), Dahlan (20),, Sastrawan Ariadi (18), Iwan Afriawan (22),
Dedi Kurniawan (30),Muh Ahyani imam dan Budiman (32).
Menurut keterangan para pendaki, mereka berangkat hari Jumat tanggal 3 Juli 2020, rombongan berangkat dari Desa Tampak Siring. Sekitar pukul 11 malam rombongan tiba di Dusun Torean.


Setelah menitipkan kendaraam bermotor dirumah kepala desa Loloan, pada Sabtu pagi tanggal 4 juli 2020 rombongan melakukan pendakian dan menginap digoa susu, kemudian minggu pagi tanggal 5 juli 2020 melanjutkan perjalanan ke danau Segara Anak dan pada hari Senin tanggal 6 juli 2020 rombongan pendaki ilegal pulang. Sesampai di daerah Banyu Urip pukul 10.30 Wita rombongan mengambil air dan istrhat. Kemudian saat melanjutkan perjalanan turun, korban terjatuh, sekitat 11.45 korban dan ditemukan meninggal di posisi tanah Sinjong.
Jurang yang cukup curam membuat tidak bisa memberikan pertolongan kepada korban hingga dioutuskan turun melanjutkan perjalanan ke dusun Torean untuk meminta bantuan tim evakuasi. Tiba dusun Torean desa Loloan kabupaten Lombok utara rombongan meminta bantuan warga dusun Torean untuk mengevakuasi korban. Pukul 20.15 warga dusun torean berjumlah 10 org berangkat meniluju lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban.
Selanjutnya hari selasa tanggal 7 juli 2020 sekira 14.15 korban sdh sampai di dusun torean, dan langsung diterima oleh kepala desa torean dan diserahkan langsung ke pihak keluarga yg diwakilkan oleh kepala desa tampak siring. Selanjutnya korban dibawa pulang ke kampungnya.(Ros)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *