• September 19, 2024
  • Last Update September 19, 2024 12:39 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Walikota Mataram Kecewa Warganya Dilarang ke Sembalun, Jubir Pemkab Lotim Minta Maaf

Walikota Mataram Kecewa Warganya Dilarang ke Sembalun, Jubir Pemkab Lotim Minta Maaf

Lotim Sergapye--Adanya larangan warga dari daerah Zone merah pandemi Corona seperti Kota Mataram dan Lombok Barat berkunjung ke Sembalun Lombok Timur dihawatirkan membuat sentimen antara daerah.
Buktinya Walikota Mataram, H Moh. Ahyar Abduh langsung bereaksi dan menyayangkan sikap tim gugus tugas covid19 Lotim. “Itu sangat kita sayangkan, mestinya itu tidak terjadi,”tandas Walikota di kantornya.
Dari laporan yang diterima, sejumlah warga Kota Mataram yang mau berwisata ke Sembalun ditolak petugas yang berjaga pada jalur yang menuju Sembalun. Setelah menunjukan KTP Kota Mataram mereka ditolak dan disuruh berbalik arah.
Menurut Ahyar Abduh, mestinya itu tidak terjadi sebab tidak semua warganya kena virus covid19. Mereka yang ke Sembalun di cek suhu tubuhnya, kalau dinyatakan sehat seharusnya warga dari Mataram bisa ke Sembalun.

Sementara itu, juru bicara pemkab Lombok Timur yang juga Kepala Bagian Humas dan Protokol, Iswan Rachmadi, menanggapi adanya larangan wisatawan dari zona merah covid-19 untuk berkunjung ke tempat wisata alam Sembalun.

Dikatakan, hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan standart protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran virus covid-19 yang sudah di tetapkan, sehingga harus membatasi kerumunan di daerah pusuk Sembalun, seperti yang terjadi pada hari minggu sebelumnya.

“Kami tidak melarang melainkan membatasi, sebagai bentuk penerapan standar protokol kesehatan covid-19. Bukan hanya Lombok Barat dan Kota Mataram saja, tetapi daerah lain yang masih termasuk 7 kecamatan di Lombok Timur yang masih zona merah”ujarnya di ruang kerjanya (30/6).
Konteksnya bukan hanya larangan untuk wilayah tertentu saja, melainkan pendekatan terhadap zona merah tersebut. Tindakan tersebut diambil dari hasil evaluasi sebelumnya, sehingga ditentukan adanya daerah chek point di Suela untuk memeriksa kelengkapan protokol kesehatan dan idenditas wisatawan.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut kepada seluruh wisatawan yang berkunjung” ujarnya.

Adanya pembatasan tersebut, harapannya selain untuk mencegah penyebaran virus, juga untuk menjaga keamanan lalu lintas kendaraan, mengingat jalur yang dilalui menuju pusuk cukup terjal dan menanjak.(Agus/Bayu

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *