Lotim Sergapye—Bayi kembar siam Lombok Timur, Anaya dan Insya kondisinya makin memprihatinkan. Untuk operasi membutuhkan biaya besar, perlu uluran tangan pemerintah dan masyarakat untuk menyelamatkan bayi malang ini.
Wartawan Sergapye Kamis pagi kemarin (11/6/2020) melihat langsung Anaya dan Inaya, di kediaman orang tuanya di Desa Jurit Selatan, Kecamatan Masbagik. Orang tua bayi berumur 13 bulan dan berat 13 kg ini hanya bisa pasrah.
“Saya sangat sedih, hati saya teriris melihat anak saya, kami butuh ukuran tangan untukemisahkan Anaya dan Inaya, layaknya balita normal,” pinta ibunya bernama Husniati.
Pengakuan Husniati, dia tidak pernah mengharap bayinya lahir Sempel, tapi itu takdir yang harus diterima. Keinginan besar
Dirinya sebgai ibu anaya dan inaya supaya secepatnya dilakukan oprasi.
“Saya ingin mereka hidup normal, tumbuh dan besar seperti anak lainnya, kami ingin Anaya dan Inaya bisa dlakukan oprasi pemisahan tapi kami orang miskin yang tidak punya apa apa,” ujar M Jupri dan Husniyati.
Sebagai org tua, pasutri ini sangat berharap kepada pemerintah dan siapa saja ikut untuk membantu supaya anaya dan inaya bisa dioprasi secepatnya.
“Kami meminta kepada pemerintah, semoga secepatnya dioprasi, kasian anak saya, sudah setahun kondisinya begini” lirih ibunya sambil mengusap butiran air mata di pipinya.
Disebutkan awalnya ada komitmen pemerintah melalui Direktur RSU Selong untuk membantu. Tapi semenjak adanya wabah korona, perkembangan tindak lanjut untuk bayi kembarsiam ini cukup terabaikan.
Menurut Husniyati, Anyabdan Inaya audah 3 kali dijanjikan untuk dilakukan oprasi oleh pihak RSUD selong. “Mereka pertama janji kalau umurnya sudah 8 bulan, terus janji lagi awal tahun 2020 setelah beratnya 10kg, terus janji lagi bulan april.
“Kami tunggu saBaympai sekarang tidak ada kabarny lagi. Hal ini membuat tambah panik kata Husniati i yang membuat orang tua bayi sudah kesulitan dalam merawat Anaya dan inaya.(Bayu