• September 19, 2024
  • Last Update September 19, 2024 12:39 am
  • Nusa Tenggara Barat Indonesia

Anggaran DPRD Lotim Dipangkas Rp. 61 Miliar Untuk penanganan corona

Anggaran DPRD Lotim  Dipangkas Rp. 61 Miliar Untuk penanganan corona

Lotim Sergapye–DPRD Lombok Timur mengalihkan Rp. 61 Miliar anggaranya untuk penanganan virus Corona di Gumi Selaparang. sebesar Rp 50 Miliar dari anggaran pokok pikiran (pokir) dewanndan  Rp. 11 Miliar anggaran kegiatan sekretariat dewan.

Pemangkasan anggaran untuk penanhganan covid19 berdampak pada kegiatan yang sudah di rancang untuk masyarakat. Hal itu dikemukakan wakil Ketua DPRD Lombok Timur, Badran Achsyd di kantornya Senin (8/6/2020). “Pemangkasan anggaran yang significant jumlahnya sangat mempengaruhi kegiatan dewan di masyarakat,”tandasnya.
Pemangkasan 50 persen dana reses yang disebut sebagai dana pokir dari total Rp. 100 miliar utuk tahun anggaran 2020 tidak dipersoalkan wakil rakyat.
“Penanganan covid19 membutuhkan biaya dan angggaran yang besar, kami tidak mempersoalkan alokasi anggaran untuk dana pokir di pangkas,”tandasnya.
Selain memangkaa 50 persen dari Rp. 100 Miliar dana reses dewan, pemerintah daerah juga menarik Rp. 11 Miliar anggaran kegiatan sekretariat tahun ini.
Penarikan Dana alokasi Umum (DAU) ini setidaknya akan mempengaruhi kegiatan dan agenda wakil rakyat. Penggunaan pos anggaran itu sudah diketuk dewan bersama pemerintah, dan pemanggakasan yang sangat besar cukup mempengaruhi kegiatan dewan yang akan melakukan kunjungan ke masyarakat selama masa reses dewan.
“Kami sadar ada kepentingan masyarakat yang lebih besar, Corona bukan saja masalah bangsa Indonesia saja tapi berimbas ke dunia internasional, “tandas unsur pimpinan dewan dari partai Gerindra ini.
DPRD lanjut Badran akan mengawasi pemerintah dalam penggunaan dana yang besar itu sehingga tidak salah sasaran.
Pemerintah Lombok Timur terutama dinas terkait yang diberi amanah mengelola anggaran untuk pengadaan bahan pokok yang akan dibagikan ke masyarakat terdampak harus mengutamakan pembelian dari bahan lokal yang diusahakan masyarakaat Lotim.
Jangan sampai ada monopoli dari perusahaan tertentu, libatkn semua pengusaha lokal misalnya untuk pembelian telur dan beras.
“Jangan ada monopoli libatkan semua pengusaha yang d Lotim sehingga mereka semua hidup. Kalau ada peternak telur lokal, gak usah datangkan dari Bali,”pintanya.(red)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *