Lotim Sergapye – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terus menunjukkan keseriusannya dalam menekan angka stunting melalui Rapat Koordinasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) serta pengukuhan Forum Genre Indonesia Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan ini digelar di Pendopo Bupati 1, Kamis (31/7), dan dihadiri oleh seluruh kepala desa serta dinas terkait.
Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, menyampaikan optimisme terhadap efektivitas Gerakan Genting. Menurutnya, sekitar 70-80 persen dari total 11.860 anggota organisasi perempuan dan PKK telah aktif menjadi orang tua asuh. Meski begitu, ia mengingatkan pentingnya penguatan gerakan di tingkat akar rumput serta keakuratan data sebagai pondasi intervensi.
“Kita perlu membagi peran dengan merata. Jumlah kita banyak, tetapi tanpa peta yang jelas, upaya kita tidak akan maksimal,” ujar Edwin.
Ia menegaskan perlunya perencanaan yang berbasis kajian lapangan untuk menentukan area prioritas, baik dalam upaya pencegahan keluarga berisiko maupun penanganan anak yang telah terdampak stunting. Pemkab menargetkan penurunan stunting dari 33 persen di tahun 2024 menjadi 23–25 persen pada tahun 2025, meski tantangan masih besar, terutama dari sisi validitas data.
Sementara itu, Kepala Dinas DP3AKB Lombok Timur, H. Ahmat, turut menekankan urgensi perbaikan data. Ia menyebut bahwa program telah tersedia dan dukungan lintas sektor sudah berjalan, namun dampaknya belum optimal akibat persoalan ketidaksesuaian data di lapangan.
“Program sudah ada, komitmen sudah tinggi, tinggal bagaimana kita benahi data agar bisa mengukur keberhasilan secara nyata,” ujarnya.
Ahmat menambahkan, rapat koordinasi ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antarinstansi dan memastikan setiap langkah program stunting berjalan efektif demi tercapainya target yang telah ditetapkan.
