Loteng sergapye— Pandai pandai ber medsos dan membuat konyen yang dipublikasikan untuk konsumsi masyarakat, jangan sampai tayangan yang di viralkan kesannya mencari popularitas saja tanpa memperhitungkan dampaknya bagi kepentingan publik.
Contoh kasus konten emak emak mandi di lumpur yang dikecam warga karena terkesan menjual kemiskinan masyarakat untuk meraup keuntungan yang viral di media sosial tiktok.
Pemerintah dan pihak Kepolisian Lombok Tengah dan pementah setempat mendatangi rumah pemilik akun Tiktok emak-emak mandi Lumpur di Setanggor, Jumat (20/1/2023).
Kedatangan mereka untuk melakukan edukasi terhadap pemilik akun Tiktok dan emak-emak serta warga setempat.
Hadir dalam kunjungan itu, Kementerian sosial, Dinas sosial propinsi NTB, Dinas perempuan dan anak kabupaten Lombok Tengah, Subdit IV Ditreskrimum, Unit PPA sat Reskrim Polres Loteng, Kapolsek Praya Barat, Sat Pol PP Loteng, Kepala Desa Setanggor, Kadus Setanggor dan Babinkamtibmas Desa Setanggor.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, Pemerintah dan Polisi bersama-sama datang ke Lokasi emak-emak mandi lumpur untuk melakukan edukasi terhadap mereka.
“inisiatif dari pemerintah, akhirnya kami sepakat mendatangi desa Setanggor guna melakukan edukasi terhadap warga dan pemilik akun Tiktok emak-emak mandi lumpur itu,” kata Artanto.
“Alhamdulillah, setelah dilakukan edukasi, pemilik akun Tiktok meminta maaf atas peristiwa itu,” tambahnya.
Selanjutnya, atas inisiatifnya sendiri, pemilik akun Tiktok emak-emak mandi lumpur di Setanggor, Lombok Tengah, NTB itu menutup kolam miliknya.
Dijelaskan, kedepan pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial akan memberikan bimbingan kepada pemilik akun Tiktok untuk dapat mengembangkan usaha yang lain.
“Insya Allah, kedepan Dinas Sosial akan memberikan pelatihan keterampilan kepada pemilik akun,” (Batu)