Lotim sergapye–Masyarakat terutama kalangan Ibu rumah tangga menjerit dengan naiknya harga gas Elpiji di pasaran. Kenaikan harga gas membuat warga banyak beralih mencari kayu bakar.
Lonjakan harga tersebut tidak dibarengi dengan kemampuan daya beli masyarakat, “Harga gas mahal sementara daya kemampuan kami beli akibat belum stabilnya pendapat membuat kami tidak berdaya,” Ujar Ibu Srinten warga Selong.
Kenaikan harga sangat dirasakan terutama untuk gas Elpiji 12 kilogram. Dalam setahun terakhir kenaikan terjadi beberapa kali, dari harga Rp. 155.000 kemudian naik ke harga Rp 185.000, naik lagi ke harga Rp. 205.000, lanjut sekarang ini menjadi ke 230.000.
“kami bingung dengan terjadi nya lonjakan harga, coba pemerintah lihat kondisi masyarakat, banyak warga tidak makan apalagi mampu beli gas yang setiap hari dibakar untuk kebutuhan masak minum dan makan, ” Keluhnya.
Akibat mahalnya harga gas, masyarakat dibuat sengsara belum mahalnya harga kebutuhan pokok yang lain. “Infonya juga harga BBm pertilet akan dinaikkan pemerintah, makin berat hidup ini, ” Imbuhnya.
Sementara Inak Saodah pedagang di Pasar Selong mengatakan, mestinya untuk masyarakat miskin dikasih keringanan semacam subsidi. Janji pemerintah membantu masyakarat kurang mampu masih jauh dari harapan.
Untuk penjualan gas Elpiji mustinya hanya rakyat kecil yang boleh beli tabung gas 3 kilogram, tapi faktanya orang kaya bahkan pegawai pemerintah yang dapat gaji dari negara mulai rame rame beli dan gunakan tabung gas bersubsidi. “Aturan ini makin tidak jelas, rakyat miskin makin susah, ” Sebutnya.
Salah seorang pemerhati kebijakan publik di Lotim Anwar mengatakan apa yang terjadi dan dirasakan masyarakat sebuah realita menyakitkan. Yang miskin makin terjepit dan yang berpenghasilan bulanan seperti PNS dan keluarga anggota dewan mungkin tidak merisaukan masalah harga harusnya pemerintah dan anggota dewan dengar rintihan rakyat, buka mata lihat lah kondisi masyarakat. Sudah 77 tahun Indonesia merdeka tapi kehidupan masyarakat belum sepenuhnya baik seperti harapan.
“Kita minta pemerintah dan anggota dewan berpihak kepada masyarakat terutama mengatasi meroketnya harga gas dengan regulasi yang berpihak kepada masyarakat kecil, Jangan rakyat miskin dibikin tambah susah, belum lagi oleh Persoalan lain seperti tarif listrik, dan harga BBM yang terus naik. (Bayu)