Lotim Sergapye – Banyaknya buruh migran yang meningal dunia dan masalah lain yang membelit mereka di luar negeri mengundang keprihatinan berbagai elemen masyarakat. Sebagai bentuk solidaritas, lima organisasi di Lombok Timur Menggelar aksi “ Bela PMI” di depan Kantor Bupati Lombok Timur. Selasa (7/6)
Aksi unjuk rasa yang menggedor kantor bupati tersebut melibatkan Serikat Buruh Migran Indonesia , Forum Rakyat Bersatu, Forum Pemuda Mahasiswa dan Masyarakat (FPM2)S, erikat Masyarakat Selatan (SMS) dan Serikat Pekerja Nasional ( SPN).
Dalam aksinya pendemo menyatakan sebanyak 250 warga Lombok Timur menjadi pekerja Migran 2 tahun terkahir ini calon pekerja hampir 50 orang lebih pulang dalam kondisi meninggal dunia di Negara penempatan bekerja.
Buruh migran yang meninggalnya karena musibah kapal karam menjadi CPM ilegal, sebanyak 250 menjadi korban penipuan, sekitar 140 orang menjadi korban perdagangan orang.
Ialiansi.masyarakat ini mendesak Pemerintah Kabupaten Lombok Timur agar tindak tegas para pelaku penipuan dan bersihkan pelaku kejahatan dan perdagangan orang.
Selain itu ia meminta Pemda melalui Disnakertrasmigrasi wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan kerja di kabupaten/kota.
Melakukan Registrasi sosial dan ekonomi bagi pekerja migran Indonesia dan keluarganya.
“Saya sebgai lowyers Sbmi memperjuangkan kawan kawan ini sederhana saja , rekomendasi bupati untuk memerinthkan pada Disnakertran untuk segera mengurus jaminan pt magis bersaudara yg sudah kabur, mediasi sudah 8 kali di lakukan termasuk dengan pt tersebut, begitu pas hari H pengemblian dana tersbut Pt itu kabur , ini harus di tertibkan oleh disnakertran klo mereka nakal segara cabut izinnya.” Tutupnya Eko)bayu)