Lotim sergapye–Almarhum Briptu KHairul Tamimi anggota Polres Lombok Timur yang meninggal karena ditembak teman seperofesinya kini sudah tenang dalam kubur. Polisi lajang yang menjadi sahabat pewarta itu, Selasa siang diantar bnayak orang ke peristirahatan terakhir di lokasi pemakamkan Umum Narmada Lombok Barat.
Paska pembunuhan berdarah itu,
Penyidik Satreskrim Polres Lombok Timur telah menggelar pra rekonstruksi di rumah duka, dengan menghadirkan langsung tersangka oknum anggota Polri Bripka NM.
Pra rekonstruksi digelar secara tertutup oleh tim penyidik, wartawan diminta menjauhi lokasi dan dilarang mengambil gambar kegiatan tersebut. Namun para awak media tidak menyerah, mereka berusa memantau jalannya pra rekonstruksi yang dilkaukan tim penyidik Polres Lotim.
Dari berbagai momen penting yang diperagakan pelaku, tergambar kejadian menegangkan saat pelaku menembak koleganya.
Sekitar pukul 11.00 Wita pelaku Bripka MN mendatangi rumah korban dengan membawa senjata api laras panjang jenis SS-V2, dengan menggunakan sepeda motor dinas.
Pelaku sempat mengucapkan salam Sebelum kejadian penembakan. Mendengar suara itu, korban yang betada dalam rumah dan masih menggunkaan handuk tanpa baju kemudian keluar menjawab salam dan ingin membukakan pintu gerbang.
Naas, ketika almarhum
ingin membukakan gembok pintu gerbang, senjata laras panjang yang dipegang pelaku dibidikkan ke arah korban, jedoor.. pelaku melepaskan tembakan dari luar pintu gerbang rumah yang berjarak kurang lebih satu meter. Pelkau Bripka MN langsung melepaskan tembakan yang menembus papan pintu gerbang serta tubuh korban.
Setelah melepaskan tembakan pertama, korban berupaya menyelamatkan diri dengan berlari, namun pelaku kembali melepaskan tembakan kedua yang juga langsung menembus tubuh korban.
Meskipun mendapatkan tembakan kedua, korban sempat berhasil berlari ke arah dalam rumahnya, namun akhirnya korban Briptu Khairul Tamimi meninggal dengan bersimbah darah.
Di lokasi kejadian, nampak jelas lubang peluru menembus papan gerbang rumah korban, dua selongsong peluru tajam kaliber 7,62 mm SS-V2 ditemukan kira-kira berjarak 7 Meter (titik ditemukan selongsong pertama, red) dan 10 Meter untuk titik ditemukannya selongsong kedua dari pintu gerbang rumah korban.
Tragisnya, Briotu Lhairul Tamimi yang jadi tumbal penembakan penembakan tersebut, kematiannya diketahui sekitar 4 jam setelah kejadian, oleh temannya dari Humas Polres Lotim yang datang menyusul korban ke rumhnya, karena tidak kembali ke kantor untuk bekerja.
Penembakan polisi oleh polisi hingga tewas menjadi perhatian Kapolri, Kapolda dan jjaaran kepolisian Indonesia. Kasusnya masih dalam proses penyidikan guna mengungkap tindakan keji itu. Apa motif pelaku menembak temannya sendiri, kita tunggu saja, proses hukumnya masih berjalan.*