Lotim sergapye—Suhu politik jelang pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Lombok Timur ke kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) mulai memanas. Sejumlah lembaga survei baik skala nasional dan lokalan NTB menyampaikan hasilnya ke publik.
Survei bakal calon yang hasilnya tinggi dimanfaatkan tim sukses dan relawan untuk menjatuhkan mental tim lawan. Di medsos dan beberapa WA group perang kata antara tim menghangatkan jagad politik di Gumi Selaparang.
Bagaimana sesungguhnya pengaruh lembaga-lembaga survei terhadap tingkat keterpilihan seorang bakal calon bupati atau calon gubernur. Pakar politik dan pemerhati sosial, Dr. H. Hamidi mengulasnya secara singkat seperti disampaikan ke media.
Dikatakan hasil survey bukan penentu seseorang akan terpilih sebagai Bupati dan wakil bupati atau Gubernur dan wakil gubernur dalam kontestasi Pilkada.
“Hasil survei penting bagi kandidat sebagai acuan untuk mengatur strategi jika ingin memenangi kontestasi. Karena ada sejumlah faktor yang menjadi penentu, ” tandas nya.
Dijelaskan, terpilihnya calon Bupati/Walikota dan Gubernur antara lain: pertama karena tingkat Popularitasnya dan tingkat pengenalan calon di kalangan masyarakat.
Kedua disebabkan hasil Kinerja Sebelumnya karena ada rekam jejak dan prestasi calon, baik di pemerintahan maupun sektor lainnya.
Ketiga Program Kerja. Yakni Kualitas dan relevansi program-program yang ditawarkan. Berikut yang keempat adalah dukungan Partai Politik yakni seberapa besarnya dukungan dari partai politik atau koalisi partai.
Ke lima tingkat Elektabilitas. Tingkat dukungan berdasarkan survei elektabilitas yang dilakukan oleh lembaga survei. Ke enam Kemampuan Komunikasi. Kemampuan calon dalam berkomunikasi dengan publik dan menyampaikan visi dan misi.
Penentu ke tujuh adalah Pendanaan Kampanye. Sumber dan besarnya dana yang tersedia untuk kampanye. Ke sembilan Jaringan dan Relasi yakni Hubungan dengan tokoh masyarakat, organisasi, dan komunitas lokal.
Faktor ke sembilan Integritas dan Etika berkaitan dengannya Reputasi calon dalam hal integritas dan etika politik dan ke sepuluh Situasi Politik dan Sosial. Konteks politik dan sosial saat pemilihan, termasuk isu-isu yang sedang hangat.
Menurut Dr. Hamidi, kombinasi dari faktor-faktor inilah yang dapat mempengaruhi peluang seorang calon bupati/walikota dan gubernur bisa terpilih.
Sementara elektabilitas merupakan salah satu faktor dari sepuluh faktor yang menyebabkan keterpilihan seseorang dalam pemilihan.
Soal saling klaim hasil survei atau adanya perbedaan hasil survei, itu tergantung metodologi yang digunakan dan tergantung siapa pemesannya. “Lembaga Survei berbayar dan tidak gratis, ” Itu yang dilakukan semua bakal calon, ” sebutnya.
Tanggapan masyarakat, hasil survei tinggi seolah menjanjikan kemenangan terhadap calon yang didukung. Katanya, Itu lumrah akibat ketidaktahuan masyarakat masyarakat. (smile)