Bima sergapye–Komplotan maling ternak di Kota Bima cukup meresahkan warga selain peredaran kasus narkoba. Aparat kepolisian setempat terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang diketahui identitasnya.
Warga sering mengeluhkan hilangnya ternak mereka, hingga pelakunya terdeteksi aparat. Sayangnya lima dari komplotan pencuri ternak yang beraksi di Kota Bima itu, hanya dua tersangka yang berhasil ditangkap sementara tiga orang yang diduga pelaku utamanya berhasil kabur.
Dalam melakukan aksinya, komplotan ini menggunakan kelengahan peternak yakni pada hari Jumat. Saat warga sedang ibadah di masjid dan kampung sepi, komplotan ini menaikkan sapi ke sebuah kendaran pickup yang disiapkan.
Komplotan pencuri sapi ini, ditangkap Tim Opsnal Polsek Rasanae Timur (Rastim) Polres Bima Kota Polda NTB, saat beraksi pada Jum’at (12/11) siang kemarin, saat umat muslim tengah menunaikan ibadah Jum’at.
Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi melalui Kasi Humas Iptu Jufrin, Sabtu pagi ini.
Polsek Rastim yang awalnya menerima informasi masyarakat, langsung menggerakkan Tim Opsnal untuk menyergap Komplotan yang tengah beraksi di wilayah Rabadompu Kecamatan Raba Kota Bima.
Saat disergap Tim Opsnal kata Kasi Humas Iptu Jufrin , dua dari lima Komplotan tersebut berhasil dibekuk. Sementara tiga lainnya berhasil melarikan.
Dua orang yang berhasil dibekuk masing-masing AI dan E keduanya merupakan warga Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima.
“Kami lagi mengejar dan memburu tiga pelaku yang merupakan rekan dari Komplotan pencuri sapi tersebut,”jelasnya.
Sebagai hasil interogasi pada dua terduga yang berhasil dibekuk, sapi hasil curian itu biasanya dijual di wilayah Kabupaten Bima dengan menggunakan Pickup.
“Dari hasil interogasi pula, tiga terduga yang berhasil kabur itulah sebagai pelaku utamanya,”tutupnya.”